
![]() |
Dialog bersama Awak Media, UPPLTD Selayar terbuka soal tantangan penyediaan listrik di Kabupaten Kepulauan Selayar (Photo: Istimewa) |
Pertemuan ini menjadi ruang dialog terbuka antara UPPLTD dan awak media, membahas langsung berbagai kendala teknis dan non-teknis penyebab utama gangguan suplai listrik di Selayar.
Doan Rizky menyampaikan bahwa saat ini PLTD Tangkala mengoperasikan enam hingga tujuh unit mesin pembangkit dari total sembilan unit yang dimiliki. Dua hingga tiga unit lainnya disiagakan sebagai cadangan apabila terjadi kerusakan pada mesin utama. Namun, sebagian besar mesin tersebut adalah buatan tahun 1980-an hingga 1990-an yang dinilai sudah tua dan membutuhkan perawatan ekstra, termasuk proses overhaul tahunan.
“Usia mesin bukan tantangan utama kami selama perawatannya dilakukan secara rutin,” ujar Doan.
Lebih lanjut mengatakan bahwa gangguan eksternal seperti pohon tumbang, daun kelapa tersangkut di kabel, atau ranting pohon yang menyentuh tiga kabel jaringan sekaligus, dapat menyebabkan mesin berhenti mendadak walau dalam kondisi full power. Gangguan seperti ini berdampak langsung terhadap kerusakan mesin, mulai dari has patah, dinamo terbakar, hingga kerusakan komponen internal lainnya.
![]() |
Salah satu dokumentasi kasus penyebab listrik mati mendadak akibat daun pohon kelapa (Photo: Istimewa) |
“Jika kerusakan kecil terus terakumulasi, maka akan menimbulkan kerusakan berat yang berujung terganggunya distribusi listrik dan perbaikan mesin akan memerlukan waktu lama,” jelas Doan.
Selain PLTD, Selayar juga memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang beroperasi pada siang hari dan mampu menyuplai daya sebesar 1 megawatt (MW). Namun demikian, Doan menjelaskan bahwa PLTS tersebut belum dilengkapi sistem penyimpanan daya (baterai), sehingga tidak dapat digunakan saat malam atau cuaca mendung.
“PLTS hanya beroperasi pada siang hari. Tanpa baterai, kami tidak bisa menyimpan energi untuk digunakan malam harinya,” ungkapnya.
Doan juga mengimbau partisipasi aktif masyarakat untuk membantu menjaga keamanan jaringan listrik. Salah satunya dengan memangkas atau melaporkan keberadaan pohon-pohon liar yang berpotensi mengganggu jaringan listrik.
“Kalau ada pohon yang berisiko menyentuh kabel, sebaiknya segera dipangkas atau laporkan ke PLN,” katanya.
Di sisi lain, ia juga mengakui bahwa pihaknya masih menghadapi berbagai keterbatasan, mulai dari alat, sumber daya manusia (SDM), hingga tantangan geografis dan cuaca di lapangan.
“Kami terbuka terhadap kritik dan tidak menutup-nutupi kondisi yang ada. Kami harap masyarakat juga memahami realitas keterbatasan kami di daerah kepulauan seperti ini,” ujar Doan.
Melalui dialog ini, UPPLTD Selayar berharap dapat terus menjalin komunikasi terbuka dengan media sebagai jembatan informasi yang jujur, transparan, dan mencerdaskan publik.
“Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik, dan sinergi dengan media adalah bagian dari upaya kami untuk menyampaikan kondisi nyata yang kami hadapi,” pungkas Doan. (Ak/Ar)