
![]() |
Tangkapan layar video yang beredar di media sosial (Photo: Istimewa) |
Realitynews.web,id | JAKARTA – Jagat media sosial kembali diguncang! Kali ini bukan karena skandal selebriti atau tren tarian TikTok—melainkan selembar uang kertas Rp 50.000 yang bikin siapapun mengernyit, lalu berdecak: "Ini serius?"
Alih-alih tertulis "EMISI 2022", uang tersebut malah menyuguhkan kalimat mengejutkan: "Koruptor Bangs*t". Ya, kamu tidak salah baca. Kalimat kasar itu tercetak rapi, tepat di bawah angka 50000 pada sisi belakang uang berwarna biru. Fenomena ini pertama kali diungkap akun Instagram @ben**** pada Sabtu (12/4/2025), dan sejak itu, warganet pun ramai berspekulasi: Apakah ini uang asli? Siapa yang melakukannya? Dan... bagaimana bisa?
Dalam video viral berdurasi pendek itu, seseorang mencoba menghapus tulisan tersebut dengan air. Tapi tinta makian itu tak mau pergi. Tak luntur, tak pudar, seperti benar-benar menyatu dengan serat uangnya—bukan sekadar iseng pakai spidol.
Lebih aneh lagi, ketika dibandingkan dengan uang Rp 50.000 biasa, perbedaannya mencolok. Tapi yang bikin merinding: saat diterawang, gambar Ir. H. Djuanda Kartawidjaja masih terpampang jelas. Uji keaslian dengan sinar ultraviolet pun dilakukan oleh akun @goj1n********, dan hasilnya memperlihatkan fitur keamanan seperti logo "BI" dan bunga Jepun Bali—ciri khas uang asli.
"Setelah dipastikan, uang itu asli dan sudah di cek sesuai standar," tulis @goj1n********.
Kejadian ini pun menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Siapa yang bisa "mencetak" uang dengan pesan seperti itu? Apakah ini bentuk sabotase, atau aksi diam-diam penuh simbolisme dari orang dalam?
Meski mengejutkan dan mengundang decak kagum (atau ketakutan?), satu hal perlu ditegaskan: mencoret uang adalah pelanggaran hukum. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, merusak Rupiah dalam bentuk apa pun—termasuk mencoret—dianggap sebagai tindakan kriminal. Pelakunya terancam hukuman pidana dan denda.
Namun di balik larangan hukum itu, publik pun menangkap pesan yang lebih dalam: ada kegelisahan, ada amarah. Tulisan di uang itu seperti jeritan diam rakyat yang muak melihat korupsi terus melukai negeri.
Apakah ini bentuk vandalisme, atau bentuk seni protes tingkat tinggi? Entahlah. Tapi satu hal pasti: selembar uang bisa bicara lebih keras daripada orasi di depan gedung DPR.(*)