 |
| Korban penerangan buaya di pantai saat mencari ikan (Photo: Istimewa) |
Begitu mendapat kabar, Serka Kaimuddin langsung menuju RSUD KH. Hayyung Selayar untuk menjenguk korban bernama Muh. Ma’ruf (13). Korban mengalami luka di bagian kepala akibat gigitan buaya.
“Korban bersama rekannya, Sulfandi (17), pergi mencari ikan setelah salat Magrib. Saat sedang menangkap ikan, buaya tiba-tiba menyerang dan menggigit kepala korban. Beruntung, Sulfandi berhasil menarik korban ke tepi pantai hingga selamat,” jelas Serka Kaimuddin.
Warga sekitar yang mendengar kejadian itu segera berdatangan dan mengevakuasi korban ke rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan medis, ditemukan 14 luka gigitan di kepala korban—12 di antaranya sedalam 0,5 cm dan dua lainnya mencapai 1 cm. Meski kondisinya kini stabil, korban masih mengalami trauma dan belum bisa berbicara.
“Kami menghimbau warga untuk sementara tidak beraktivitas di sekitar Teluk Ngapaloka sampai situasi benar-benar aman,” tegas Serka Kaimuddin.
Kepala Desa Patilereng, Saharuddin Arif, mengungkapkan bahwa kemunculan buaya di wilayah pesisir itu bukan hal baru.
“Nelayan dan wisatawan sering melaporkan terlihatnya buaya di Teluk Ngapaloka hingga Pantai Punagaan. Beberapa warga bahkan menyebut pernah melihat tiga hingga lima ekor di beberapa titik,” katanya.
Menanggapi insiden tersebut, Dandim 1415/Selayar, Letkol Czi Yudo Harianto, S.T., memberikan apresiasi atas respon cepat Babinsa dan pemerintah desa.
“Babinsa telah menunjukkan kepedulian dan tanggap terhadap warganya. Kami menghimbau masyarakat tetap waspada dan tidak panik. Keselamatan warga adalah prioritas utama, dan kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi ancaman serupa,” ujarnya.
Saat ini, Babinsa bersama aparat desa terus memantau kawasan pesisir Teluk Ngapaloka dan melakukan sosialisasi kepada warga mengenai pentingnya kewaspadaan beraktivitas di area habitat buaya. (*)
