
![]() |
Gedung Danantara di Sentra Mandiri, Jalan Raden Panji Soeroso 2-4, Jakarta Pusat (Photo: Antara poto/Reno Esnir) |
Realitynews.web.id | JAKARTA, Pemerintah Republik Indonesia secara resmi telah mengalihkan mayoritas saham di 13 BUMN yang berstatus perusahaan terbuka kepada PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI. Langkah ini merupakan bagian dari pembentukan Holding Operasional Danantara.
Pengalihan saham dilakukan melalui skema inbreng kepada BKI dan diumumkan oleh manajemen 13 emiten BUMN dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Senin, 24 Maret 2025.
Sebanyak 13 BUMN yang terdampak kebijakan ini meliputi sektor perbankan, konstruksi, telekomunikasi, jalan tol, semen, baja, dan penerbangan. Berikut rinciannya:
1. Perbankan (4 Bank BUMN):
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) – 52% saham Seri B (48.533.333.333 lembar)
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) – 53,19% saham Seri B (80.610.976.875 lembar)
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) – 60% saham Seri B dan Seri C (22.378.387.749 lembar)
- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) – 60% saham Seri B (8.420.666.647 lembar)
2. Konstruksi (4 BUMN Karya):
- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) – 91,018% saham Seri B (36.291.702.780 lembar)
- PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) – 75,35% saham Seri B (21.705.633.362 lembar)
- PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) – 64,33% saham Seri B (5.408.773.791 lembar)
- PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) – 51% saham Seri B (3.161.947.835 lembar)
3. Sektor Strategis Lainnya:
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) – 52,09% saham Seri B (51.602.353.559 lembar)
- PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) – 70% saham Seri B (5.080.509.839 lembar)
- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) – 51,2% saham Seri B (3.457.023.004 lembar)
- PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) – 80% saham Seri B (15.477.117.519 lembar)
- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) – 64,536% saham (59.038.124.402 lembar)
Holding Danantara dan Struktur Manajemen
Sebagai pengelola aset negara, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah mengumumkan struktur manajemen mereka. CEO Danantara, Rosan Roeslani, menyebutkan bahwa tim ini terdiri dari para ahli dalam dan luar negeri yang telah melalui proses seleksi ketat.
Mereka yang terpilih tidak hanya memiliki keahlian di bidangnya, tetapi juga berbagi visi dan misi yang sejalan dengan tujuan Danantara. Tugas utama mereka adalah mengelola investasi negara dengan profesionalisme, integritas, dan kapabilitas tinggi.
Total Aset yang Dikelola Danantara
Pada tahap awal, Danantara diproyeksikan mengelola setidaknya tujuh BUMN besar, yaitu:
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,
- PT PLN (Persero),
- PT Pertamina (Persero),
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk,
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk,
- PT Mineral Industri Indonesia (Persero) / MIND ID.
Jika mengacu pada tujuh perusahaan ini, total aset yang dikelola Danantara akan mencapai 9.000 triliun rupiah. Namun, informasi terbaru menyebutkan bahwa Danantara akan mengelola seluruh aset BUMN yang tergabung dalam holding ini.
Berdasarkan proyeksi, total nilai aset dari 10 BUMN terbesar dalam Danantara mencapai 9.924,23 triliun rupiah menjadikannya salah satu badan pengelola investasi terbesar di Indonesia.
Implikasi bagi Kepemilikan Negara
Dengan pengalihan saham ini, kepemilikan saham negara di BUMN yang tergabung dalam Danantara berubah dari kepemilikan langsung menjadi kepemilikan tidak langsung melalui BKI (Biro Klasifikasi Indonesia). Namun, karena pemerintah masih memiliki saham Seri A Dwiwarna, maka kendali negara atas BUMN strategis ini tetap terjaga. (*)