Notification

×

Iklan

Iklan

Dirut PDAM Asnawi Dahlan Legowo Mundur di Tengah Krisis Keuangan Perusahaan

Sabtu, Maret 29, 2025 | 03.09 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-28T19:09:47Z

 

Direktur Utama Perumda Tirta Tanadoang (PDAM) Kepulauan Selayar, Asnawi Dahlan (Photo:Istimewa) 

Realitynews.web.id | SELAYAR, – Direktur Utama Perumda Tirta Tanadoang (PDAM), Asnawi Dahlan, dengan sikap legowo memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya setelah menerima somasi dari 35 staf perusahaan. Somasi yang dilayangkan kepada Komisi I DPRD ini mendorong digelarnya rapat darurat pada Kamis (27/03) guna membahas persoalan yang terjadi di tubuh PDAM.  


Rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi I DPRD, Andi Arfing, menghadirkan berbagai pandangan dari anggota dewan terkait isi somasi tersebut. Dari total 50 staf PDAM, sebanyak 35 orang membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap kinerja Asnawi Dahlan.  


Menanggapi somasi ini, Asnawi Dahlan dengan sikap terbuka mengakui adanya perbedaan pandangan di internal perusahaan. Ia pun menyatakan kesediaannya untuk mundur secara sukarela.  


“Malam ini (Jumat, 28/03) baru selesai rapat dengan Komisi I DPRD. Saya sudah menyatakan siap mundur, namun saya meminta agar dilakukan audit terlebih dahulu. Teman-teman di Komisi I menyampaikan bahwa audit tetap bisa berjalan meskipun saya sudah mundur. Oleh karena itu, besok saya akan resmi mengajukan surat pengunduran diri,” ujar Asnawi kepada Selayarnews, Jumat (28/03).  


Ia juga menegaskan bahwa keputusannya ini bukan semata-mata karena tekanan, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab dan kelegowoannya dalam menerima aspirasi mayoritas staf.  


“Dari 50 staf, 35 di antaranya sudah menyatakan sikap. Itu artinya lebih banyak yang tidak menginginkan saya di posisi ini. Saya menerima dengan ikhlas dan siap mundur. Tidak ada masalah bagi saya,” tambahnya.  


Di balik dinamika internal ini, PDAM sendiri tengah menghadapi tantangan berat. Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPRD pada 31 Januari 2025, Asnawi mengungkapkan bahwa perusahaan mengalami defisit karena pengeluaran lebih besar dibanding pemasukan.  


“Masalah utamanya adalah banyaknya pelanggan yang menunggak pembayaran, baik dari instansi pemerintah daerah maupun pelanggan rumah tangga,” jelasnya saat itu.  


Situasi ini menjadi tantangan besar bagi PDAM ke depan untuk mencari solusi atas permasalahan keuangan yang membelit perusahaan. Hingga kini, redaksi masih menunggu pernyataan resmi dari Ketua Komisi I DPRD, Andi Arfing, terkait langkah selanjutnya pasca pengunduran diri Asnawi Dahlan. (*) 


×
Berita Terbaru Update