
![]() |
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman (tengah) bersama Anggota Komisi I DPR RI, H. Syamsu Rizal (kiri) (Dok: Realitynews.web.id) |
Realitynews.web.id | MAKASSAR, – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pada tahun 2025, Pemprov Sulsel mengalokasikan anggaran sebesar Rp200 miliar untuk merehabilitasi sebanyak 230 Sekolah Menengah Atas (SMA) di berbagai kabupaten/kota.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar untuk memperbaiki infrastruktur pendidikan yang tidak lagi layak dan memastikan siswa mendapatkan lingkungan belajar yang aman serta nyaman.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, menegaskan bahwa rehabilitasi sekolah ini akan dilakukan secara bertahap setiap tahunnya dan tidak hanya bersumber dari APBD.
"Perbaikan sekolah ini akan dilakukan bertahap tiap tahunnya dan akan bekerja sama dengan pemerintah pusat melalui anggaran dana transfer pusat," ujar Andi Sudirman.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pemerataan pembangunan, termasuk untuk sekolah-sekolah di wilayah kepulauan.
“Kita akan perbaiki sekolah-sekolah yang rusak berat, di seluruh wilayah Sulsel, termasuk pembangunan sekolah di pulau-pulau. Nanti kita koordinasikan dengan pemerintah kota, karena kota yang menyediakan lahan,” katanya kepada Herald Sulsel, di Rujab Gubernur Sulsel, Jumat, (02/05/2025).
Selain memperbaiki sekolah yang rusak di daratan, Pemprov Sulsel juga akan membangun sekolah di wilayah kepulauan. Dalam pelaksanaannya, pembangunan ini akan melibatkan kerja sama dengan pemerintah daerah setempat, terutama dalam penyediaan lahan dan kebutuhan logistik.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Najmuddin, menyatakan bahwa rehabilitasi ini diprioritaskan untuk sekolah dengan kerusakan berat. Salah satunya adalah SMA Negeri 23 Makassar yang hingga kini masih menumpang di gedung milik LLDikti.
"Kami akan mengalokasikan dana sebesar Rp5 miliar untuk membangun 10 ruang kelas baru di lahan milik Pemprov Sulsel di Jalan Tamalanrea untuk SMA Negeri 23 Makassar," kata Iqbal.
Anggaran Rp200 miliar tersebut bersumber dari APBD 2025 dan akan digunakan untuk pembangunan ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, serta fasilitas penunjang lainnya. Pemprov Sulsel juga menegaskan bahwa proyek ini akan diawasi ketat agar transparan dan tepat sasaran.
Langkah ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk para kepala sekolah dan orang tua murid, yang menilai perhatian pemerintah terhadap sektor pendidikan semakin nyata. (ar)