
![]() |
Mantan Kepala UPP Kelas III Selayar, Muh. Irfan Jayadinata (Photo: tim/realitynews) |
“Kalau dikatakan tidak pernah ada di kantor, itu tidak benar,” tegas Irfan saat diwawancarai wartawan pada Jumat, 17 Mei 2025.
Irfan menjelaskan, sejak penerapan sistem layanan Inaportnet di Pelabuhan Benteng, seluruh proses administrasi kapal—mulai dari dokumen, kelengkapan kru, hingga persyaratan teknis—harus dipantau secara sistematis. Kehadirannya di kantor menjadi bagian penting dalam memastikan kelancaran layanan tersebut.
“Kalau saya tidak turun langsung, bagaimana saya tahu apa saja yang dibutuhkan? Semua proses itu harus saya pantau agar tidak ada kapal yang tertolak sistem,” imbuhnya.
Menurut Irfan, kehadiran fisik pimpinan UPP di kantor dan pelabuhan sangat krusial untuk mendukung fungsi pelayanan dan pengawasan. Ia juga menyayangkan tuduhan yang dianggap tidak berdasar dan berpotensi menimbulkan citra negatif terhadap kinerja institusi.
Sebagai informasi, pada 15 Mei 2025 lalu, telah dilaksanakan serah terima jabatan Kepala UPP Kelas III Selayar. Muh. Irfan Jayadinata resmi digantikan oleh Capt. Romy Sumardiawan dalam acara yang digelar di Kantor UPP Selayar.
Menanggapi pemberitaan tersebut, seorang pemerhati transportasi laut di Sulawesi Selatan yang juga merupakan alumni Sekolah Pelayaran—inisial AW—ikut bersuara. Ia menyayangkan munculnya berita yang tidak berdasarkan pada realita.
“Berita seperti ini bisa merusak iklim investasi dan perekonomian di Selayar. Padahal, semua pihak di UPP bekerja keras mendukung program Bupati Selayar dalam mendatangkan kapal Pelni tambahan sebagai armada antar pulau,” jelasnya melalui pesan WhatsApp. (af)