
![]() |
Tim gabung Dinas Sosial Kabupaten Kepulauan Selayar lakukan evaluasi ODGJ dianggap meresahkan warga tanpa perlawanan (Photo: Istimewa) |
Evakuasi ini bukan misi biasa. Sebelum turun ke lapangan, tim sudah menerima laporan bahwa target mereka dikenal sangat sulit ditangani dan sering melakukan perlawanan ekstrem. Kewaspadaan dan ketegangan menyelimuti seluruh anggota tim, karena mereka sadar, keselamatan tidak hanya bergantung pada strategi, tetapi juga pada kepekaan hati dalam menghadapi manusia yang terluka secara batin.
Dengan mengandalkan pendekatan persuasif dan humanis, tim Rehabilitasi Sosial (Resos) menyusun langkah mereka secara hati-hati. AH tidak hanya harus dibujuk secara mental, tetapi juga dijangkau dengan empati yang dalam. Dalam proses yang penuh adrenalin itu, tim harus menembus jalur laut menggunakan perahu tradisional Jolloro demi membawa AH ke RSUD KH. Haiyyung Selayar untuk mendapatkan perawatan dan penanganan medis yang layak.
Meski berbekal kesiapan penuh, suasana tetap menegangkan. Namun, berkat kesabaran dan kerja sama lintas sektor, AH berhasil dibawa tanpa perlawanan besar.
“Kami sangat berhati-hati. Informasi awal menyebutkan bahwa yang bersangkutan bisa bertindak agresif. Karena itu kami memilih pendekatan yang mengutamakan kemanusiaan. Alhamdulillah, evakuasi berlangsung aman. Ini buah kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat sekitar,” ujar Purnamasari, S.Sos., petugas pendamping dari Resos Dinas Sosial.
Andra, salah satu anggota tim, menambahkan bahwa pihaknya akan terus menjalin koordinasi dengan instansi terkait agar AH mendapatkan layanan rehabilitasi yang sesuai dengan kondisinya.
Evakuasi ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah tidak berpaling dari mereka yang tersisih. Bagi Pemkab Kepulauan Selayar, melindungi warga dengan gangguan jiwa bukan sekadar kewajiban administratif, tapi panggilan nurani untuk menjaga nilai kemanusiaan. (ar)