
![]() |
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan (Photo: Istimewa) |
Dalam sambutannya di Aula PTSL Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Wamen Ossy menegaskan pentingnya peran kementeriannya dalam mendorong proses hilirisasi sumber daya di Indonesia.
“Tugas kami tidak hanya terbatas pada legislasi dan kepastian hukum terkait tanah dan ruang. Kami juga bertanggung jawab terhadap keadilan agraria serta penataan ruang nasional, yang menjadi fondasi penting dalam mendukung program hilirisasi nasional,” ujar Ossy Dermawan.
Ia menjelaskan, kepastian hukum atas lahan dan rencana tata ruang yang terstruktur merupakan syarat utama agar investor bersedia menanamkan modalnya di Indonesia. Tanpa dua komponen ini, hilirisasi tidak akan berjalan maksimal.
“Hilirisasi adalah proses peningkatan nilai tambah bahan mentah menjadi produk setengah jadi atau barang jadi. Tapi pertanyaannya: di mana proses itu berlangsung? Apakah lahannya sudah siap? Apakah sesuai tata ruang? Dan apakah status tanahnya sudah clear and clean?” tambahnya.
Sementara itu, perwakilan LEMHANNAS RI, Kup Yanto Setiono, yang merupakan Tenaga Profesional Bidang Politik, menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari proses pembelajaran strategis peserta P3N.
“Kegiatan ini bertujuan menggali informasi penting terkait tugas dan fungsi Kementerian ATR/BPN, isu-isu strategis nasional, serta kebutuhan data yang relevan untuk menunjang proses pendidikan peserta,” jelas Kup Yanto.
Sebanyak 11 peserta P3N LEMHANNAS RI hadir dalam kunjungan tersebut, yang turut dihadiri oleh sejumlah pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama dari Kementerian ATR/BPN. (*)