![]() |
Renungan Suci dan Upacara penghormatan para pahlawan dipimpin letkol czi yudo harianto di TMP Barugaiya Selayar (Photo: Istimewa) |
Realitynews.web.id | SELAYAR, – Malam itu, langit Barugaia tampak kelam. Angin berembus pelan, seolah membawa bisikan sejarah dari tanah pusara para kusuma bangsa. Tepat pukul 24.00 WITA, kesunyian Taman Makam Pahlawan Barugaia pecah oleh lantunan suara komando. Upacara Apel Kehormatan dan Renungan Suci dimulai.
Puluhan pasang mata menunduk khidmat, langkah para peserta apel beriringan memasuki halaman pemakaman. Obor yang menyala di sisi makam menebar cahaya remang, menambah khusyuk suasana. Di tengah keheningan malam, hanya ada doa, hormat, dan rasa syukur atas jasa para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan Indonesia.
Komandan Kodim 1415/Selayar, Letkol Czi Yudo Harianto, ST, malam itu berdiri tegak sebagai Inspektur Upacara. Dengan suara mantap, ia memimpin penghormatan terakhir. Kata-katanya menembus hening malam, seakan berbicara langsung kepada para pahlawan yang bersemayam di bawah nisan sunyi.
“Kita hadir di sini bukan sekadar menjalankan prosesi, tetapi untuk meneguhkan janji: bahwa semangat juang para pahlawan tidak akan pernah padam. Mereka adalah teladan, pengingat bahwa bangsa ini berdiri karena pengorbanan yang tak ternilai,” ujarnya lantang.
Di barisan tamu undangan tampak Bupati Kepulauan Selayar, Kapolres, Kajari, Ketua DPRD, serta jajaran Forkopimda lainnya. Mereka berdiri sejajar, menyatu dalam khidmat renungan. Hadir pula prajurit TNI, Polri, Satpol PP, ASN, hingga anggota Pramuka—sebuah simbol bahwa perjuangan menjaga negeri adalah tanggung jawab bersama, lintas profesi, lintas generasi.
Suasana semakin haru saat doa renungan dipanjatkan. Tidak ada suara lain selain lantunan doa dan desir angin yang sesekali menyapu nisan. Malam terasa panjang, namun penuh makna.
Upacara berakhir pada pukul 00.40 WITA, ditutup dengan suasana hening yang masih menggantung di udara. Para peserta perlahan meninggalkan TMP Barugaia, membawa pulang kesan mendalam dan semangat yang diperbarui.
Bagi masyarakat Selayar, apel kehormatan dan renungan suci bukan hanya tradisi tahunan, tetapi titik temu antara masa lalu dan masa kini. Di sinilah generasi sekarang belajar, bahwa kemerdekaan tidak diwariskan begitu saja, melainkan ditebus dengan pengorbanan.
Dan malam itu, di bawah langit gelap Barugaia, janji untuk menjaga Indonesia tetap utuh kembali diperbarui—seperti api obor yang tak pernah padam.