![]() |
Webinar SAKIP Series keempat bertema Menuju Predikat SAKIP A yang digelar Selasa (12/8/2025). (Photo: Istrimewa) |
“Tujuh prakondisi itu meliputi perencanaan kerja yang terintegrasi, penguatan cascading kinerja hingga level individu, pengukuran kinerja berbasis hasil, evaluasi kinerja berbasis data, pelaporan yang informatif dan transparan, pemanfaatan teknologi informasi, serta komitmen pimpinan dalam membangun budaya kerja,” kata Dalu dalam Webinar SAKIP Series keempat bertema Menuju Predikat SAKIP A yang digelar Selasa (12/8/2025).
Ia menambahkan, perbaikan yang perlu dilakukan mencakup penyusunan indikator kinerja yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound), keseragaman metode pengukuran, serta peningkatan keterbukaan informasi kepada publik.
“SAKIP bukan sekadar dokumen pelaporan. Lebih dari itu, SAKIP adalah alat ukur efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan program strategis kementerian,” tegas Dalu.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk pegawai P3K yang baru bergabung, untuk memahami peran dan kontribusinya dalam mendukung akuntabilitas kinerja. Kepada para pimpinan, Dalu menekankan pentingnya komitmen membangun budaya kerja berorientasi hasil.
Webinar menghadirkan sejumlah narasumber dari satuan kerja berprestasi, di antaranya Sekretaris Direktorat Jenderal Tata Ruang Reny Windyawati, Kepala Kanwil BPN DKI Jakarta Alen Saputra, Kepala Kanwil BPN Jawa Timur Asep Heri, Kepala Kanwil BPN Kalimantan Selatan Abdul Azis, dan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Lamongan Agung Basuki.
Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama, Andi Tenri Abeng, menjelaskan bahwa para narasumber dipilih karena satuannya konsisten meraih predikat SAKIP “A”. “Ini untuk memotivasi dan menjadi bahan pembelajaran agar kita semua bisa memperbaiki nilai SAKIP masing-masing. Harapannya, Kementerian ATR/BPN bisa meraih predikat SAKIP A di 2025,” ujarnya.
Webinar ini dimoderatori oleh Kepala Subbagian Pemantauan pada Biro Perencanaan dan Kerjasama, Nugroho Dwi Rinaryanta, dan diikuti pegawai Kementerian ATR/BPN dari berbagai unit kerja, baik pusat maupun daerah. (*)