![]() |
Muhamad Arsat berikan pendidikan politik di Kampus ITSB Kepulauan Selayar (Photo: Istimewa) |
Anggota KPU Selayar Divisi Sosialisasi, Pendidikan Politik, Partisipasi Masyarakat, dan SDM, Muhamad Arsat, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan upaya mendekatkan proses demokrasi kepada generasi muda, khususnya pemilih pemula dan milenial. Menurutnya, kelompok ini akan menjadi penentu arah bangsa di masa depan.
“Mahasiswa sebagai pemilih cerdas harus memahami proses pemilu secara utuh, mulai dari asas, lembaga penyelenggara, tahapan, peran penyelenggara, informasi, problematika, hingga pentingnya menjaga integritas suara rakyat,” ujar Arsat.
Program “KPU Mengajar” di Selayar dirancang dalam lima kali pertemuan tatap muka dengan dukungan buku panduan berjudul “Buku Ajar Wawasan Kepemiluan” yang disusun langsung oleh KPU setempat. Pada kesempatan tersebut, Arsat juga membawakan materi tentang sistem kepemiluan di Indonesia, evaluasi Pemilu 2024, peran aktif masyarakat dalam pengawasan partisipatif, serta pentingnya memilih secara rasional berdasarkan rekam jejak dan visi-misi calon.
![]() |
Mahasiswa ITSBM Kepulauan Selayar menyimak materi pendidikan polik bertema "KPU Mengajsr" yang dibawakan oleh Muhamad Arsat (Photo: Istimewa) |
“Suaramu bukan sekadar kertas, ia adalah nyawa demokrasi,” tegas Arsat menutup sesi penyampaian materi.
Yanuar Taufik, dosen sekaligus Kepala Biro Administrasi Perencanaan, Akademik, dan Kemahasiswaan ITSBM Selayar, menyambut baik kegiatan ini. Ia menilai program tersebut sangat bermanfaat untuk menambah wawasan mahasiswa.
“Harapan kami, mahasiswa tidak hanya menjadi pemilih, tetapi juga agen perubahan di tengah masyarakat,” ucap Yanuar.
Mahasiswa peserta tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara, termasuk sesi diskusi interaktif yang membahas isu-isu aktual seputar politik dan pemilu di Indonesia.
Program “KPU Mengajar” sendiri merupakan inisiatif nasional KPU yang dilaksanakan secara berkelanjutan di berbagai daerah, dengan sasaran utama kampus dan institusi pendidikan sebagai pusat pembelajaran demokrasi. (*)