Notification

×

Iklan

Iklan

113 KK di Pulau Selayar Akhirnya Nikmati Listrik PLN, Perjuangan Awil Berbuah Hasil

Rabu, Desember 24, 2025 | 13.37 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-24T05:37:19Z

 

Sketsa Awiluddin sihak jalani tuntutan hukum di Rutan Selayar (Photo: Istimewa) 

Realitynews.web.id | SELAYAR — Harapan ratusan warga pulau di Kabupaten Kepulauan Selayar untuk menikmati aliran listrik akhirnya terwujud. Melalui dukungan Anggota Komisi VII DPR RI, H. Ridwan Andi Wittiri, pemerintah pusat menyetujui program pemasangan KWH listrik bagi 150 kepala keluarga (KK). Pada tahap awal, program tersebut mulai 3 Desember 2025 direalisasikan pemasangan listrik untuk 113 KK. 


Tokoh masyarakat setempat, Awiluddin Sihak atau akrab disapa Awil, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada pemerintah pusat serta peran wakil rakyat yang telah memperjuangkan kebutuhan dasar masyarakat kepulauan.


“Saya mengajukan pemasangan KWH untuk 150 KK, namun yang dapat direalisasikan saat ini baru 113 KK. Meski begitu, saya sangat bersyukur. Warga pulau di Desa Nyiur Indah, Desa Batang, dan Desa Kayuadi, Kecamatan Takabonerate, akhirnya bisa menikmati penerangan dari PLN,” ujar Awil kepada awak media, Selasa (23/12/2025).


Bagi Awil, kehadiran listrik bukan sekadar fasilitas, tetapi simbol harapan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Terlebih, ia kini harus menjalani hari-hari di balik jeruji besi. Meski tengah menghadapi persoalan hukum, Awil tetap menunjukkan ketegaran dan komitmen untuk masyarakat.


“Semua saya jalani dengan santai. Yang terpenting, niat saya untuk masyarakat bisa terwujud,” katanya.


Awil juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga yang belum terakomodasi dalam tahap awal pemasangan KWH listrik. Ia mengakui masih terdapat kendala administratif yang menyebabkan sebagian permohonan belum dapat direalisasikan.


“Saya mohon maaf kepada masyarakat yang belum terealisasi pemasangan KWH-nya. Ada kendala administrasi, semoga ke depan bisa menyusul,” ujarnya.


Di tengah keterbatasan ruang gerak, perjuangan Awil menghadirkan terang bagi masyarakat kurang mampu tetap berlanjut. Baginya, pengabdian tidak berhenti meski keadaan membatasi kebebasan.


Ia menegaskan, kehadiran wakil rakyat sejatinya adalah untuk memfasilitasi dan memperjuangkan kebutuhan masyarakat.


“Ada orang divonis satu bulan, sedihnya satu bulan. Tapi ada juga yang divonis hukuman mati justru sujud syukur. Bedanya ada pada tanggung jawab,” tutup Awil. (FDY/AR) 


TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update