Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Warga Nilai PLN Bertindak Brutal, Pohon Jauh dari Kabel Ikut Jadi Korban

Rabu, Oktober 15, 2025 | 21.50 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-15T13:50:58Z

 

Pohon pinus dibabat habis sepanjang jalan Poros pamatata, jauh dari kabel jaringan listrik PLN (Photo: AR/Realitynews.web.id) 


Realitynews.web.id | SELAYAR — Sejumlah warga di Kabupaten Kepulauan Selayar menyayangkan tindakan pemangkasan pohon yang dilakukan oleh pihak PLN. Warga menilai aksi tersebut dilakukan secara berlebihan dan tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan.


Pemangkasan dilakukan dalam rangka pemeliharaan jaringan listrik, terutama terhadap pohon-pohon yang dianggap berpotensi mengganggu jalur kabel. Namun, warga menilai pelaksanaannya di lapangan justru merugikan dan menimbulkan keresahan.


Pohon-pohon pinus pantai yang ditebang merupakan bagian dari Program Sejuta Kenari, suatu inisiatif penghijauan dari Pemerintah Kabupaten Selayar di era Bupati Akib Patta sekitar 35 tahun lalu. Pohon-pohon tersebut ditanam di sepanjang jalan poros Benteng–Pamatata, tepatnya di wilayah Desa Bungaiya, Kecamatan Bontomatene.


Pohon kelapa berpotensi mengganggu jaringan kabel listrik lolos aksi pemangkasan PLN (Photo: AR/realitynews.web.id) 

“Banyak pohon pelindung di pinggir jalan dan pesisir pantai yang ditebang habis, padahal jaraknya cukup jauh dari bentangan kabel listrik. Bahkan batang dan ranting pohon yang ditebang dibiarkan berserakan di pinggir laut” keluh salah seorang warga Kecamatan Bontomatene, Senin (14/10/2025).


Ia menambahkan, pohon-pohon itu sebelumnya berfungsi sebagai pelindung dari abrasi pantai, tempat berteduh bagi pengendara dari terik matahari, serta penyejuk lingkungan sekitar.


“Lucunya, pohon kelapa dan pohon besar lain yang justru tumbuh sangat dekat dengan jaringan listrik malah dibiarkan begitu saja,” tambahnya dengan nada heran.


Pohon pelindung dibabat habis dan dibiarkan berserakan dipinggir pantai (Photo: Realitynews.web.id) 

Pemerintah Desa Bungaiya juga menyayangkan tindakan pemangkasan yang dinilai tidak selektif tersebut. Menurut mereka, seharusnya ada koordinasi terlebih dahulu antara pihak PLN dan pemerintah desa sebelum dilakukan penebangan di area publik.


“Pada prinsipnya kami mendukung pemeliharaan jaringan listrik. Tapi jangan sampai langkah tersebut merusak ekosistem atau menghilangkan fasilitas alami yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar salah satu perangkat desa yang enggan disebut namanya.


Warga mengaku sudah menyampaikan keluhan melalui layanan resmi PLN Selayar, namun hingga kini belum ada tanggapan atau penjelasan dari pihak terkait.


Masyarakat berharap PLN dapat meninjau kembali kebijakan pemangkasan pohon di wilayah tersebut, serta menerapkan pendekatan yang lebih ramah lingkungan dengan melibatkan pemerintah setempat dalam pelaksanaannya. (AR)


TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update