![]() |
| Warga Desa Baumata Kabupaten Kupang meningkatkan ekonomi berkat refoma agraria (Photo: Istimewa) |
Desa Baumata sebelumnya menjadi lokasi program Redistribusi Tanah pada 2022 dan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) pada 2023. Kepastian hukum atas lahan warga kemudian dilanjutkan dengan program penataan akses oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
“Kegiatan redistribusi tanah dan PTSL sudah berjalan bagus. Dengan penataan akses, harapannya kesejahteraan masyarakat ikut meningkat,” ujar Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Kupang, Wawas Setiawan, Kamis (6/11/2025).
Dalam program penataan akses, ATR/BPN menggandeng PT Agromina Makmur Sejahtera sebagai off-taker untuk menyediakan bibit pisang cavendish bagi warga. Selain itu, dilakukan pula pemetaan sosial dan penguatan kelembagaan masyarakat.
Wawas menyebut penetapan Baumata sebagai Kampung Reforma Agraria membuka peluang masuknya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah. “Dengan status Kampung Reforma Agraria, pendampingan usaha, permodalan, hingga aksesibilitas bisa semakin mudah. Harapannya Baumata menjadi role model peningkatan kesejahteraan di Kabupaten Kupang,” katanya.
Menurutnya, pendapatan warga kini bisa mencapai Rp500 ribu per kapita dari hasil penjualan pisang, selain hasil tani jagung dan tomat yang selama ini menjadi sumber penghasilan utama.
Kestan Humau, Pembina Gapoktan Kampung Daun, mengaku telah merasakan manfaat program tersebut. Dari kebun pisang cavendish, ia bisa mengantongi tambahan pendapatan Rp1,5 juta per bulan.
“Sekarang hasilnya sudah terasa. Penghasilan bertambah dan sangat membantu,” ujarnya.
Meski begitu, Kestan berharap ada perbaikan infrastruktur pertanian, terutama irigasi. “Saat musim kering panjang, kami kesulitan air. Kalau ada irigasi, hasilnya bisa lebih bagus,” katanya.
Bupati Kupang, Yosef Lede, menyatakan dukungannya terhadap program Kampung Reforma Agraria. Ia menilai program ini bukan hanya memberikan kepastian hukum melalui sertipikat tanah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan.
“Kami mendukung penuh ATR/BPN. Ini bukan sekadar soal sertipikat, tapi juga pemberdayaan,” ujarnya.
Yosef berharap kolaborasi lintas sektor terus berjalan agar manfaat program semakin dirasakan masyarakat. “Ini tugas bersama untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan warga,” tutupnya. (*)




