Notification

×

Iklan

Iklan

Ucapan Mendagri Tito soal Bantuan Malaysia Viral, Mantan Menlu Malaysia Beri Teguran

Jumat, Desember 19, 2025 | 20.53 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-19T12:53:02Z

 

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian ditegur mantan Menteri Luar Negeri Tan Sri Rais Yatim (Photo: Istimewa) 


Realitynews.web.id | JAKARTA — Pernyataan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian terkait bantuan kemanusiaan dari Malaysia untuk korban bencana di Aceh memantik perhatian luas publik, termasuk respons dari Malaysia. Ucapan Tito yang menyebut nilai bantuan tersebut “tidak seberapa” menjadi perbincangan hangat di media sosial dan menuai kritik lintas negara.


Polemik bermula saat Tito menyinggung besaran bantuan yang diberikan pihak Malaysia. Meski dimaksudkan sebagai penjelasan dalam konteks kapasitas negara, pernyataan itu dinilai sebagian kalangan sangat sensitif dan berpotensi menyinggung semangat solidaritas kemanusiaan.


Merespons reaksi publik yang kian meluas, Tito akhirnya memberikan klarifikasi. Ia menegaskan tidak memiliki niat meremehkan bantuan dari Malaysia maupun pihak mana pun. Menurutnya, semua bantuan kemanusiaan patut dihargai, terlepas dari besar kecilnya nilai yang diberikan.


“Saya mohon maaf jika pernyataan saya disalahartikan. Tidak ada maksud merendahkan bantuan Malaysia. Semua bentuk kepedulian sangat berarti bagi masyarakat terdampak,” ujar Tito dalam pernyataannya kepada awak media.


Klarifikasi tersebut belum sepenuhnya meredam polemik. Dari Malaysia, mantan Menteri Luar Negeri Tan Sri Rais Yatim ikut menanggapi pernyataan Tito. Ia menilai komentar tersebut kurang mencerminkan etika komunikasi antarnegara, terlebih dalam konteks hubungan serumpun Indonesia–Malaysia yang selama ini terjalin dekat.


Rais Yatim bahkan menyarankan pentingnya kehati-hatian dalam menyampaikan pernyataan publik, khususnya oleh pejabat tinggi negara, agar tidak menimbulkan kesan meremehkan niat baik pihak lain. Pernyataan itu pun kembali memantik diskusi publik mengenai etika diplomasi dan sensitivitas komunikasi dalam isu kemanusiaan.


Di tengah polemik tersebut, pemerintah Indonesia menegaskan fokus utama tetap pada penanganan bencana dan pemulihan masyarakat terdampak. Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah, TNI, Polri, dan relawan terus melakukan distribusi bantuan serta percepatan rehabilitasi wilayah terdampak bencana.


Sejumlah pihak menilai polemik ini menjadi pengingat pentingnya komunikasi publik yang lebih bijak, terutama dalam isu kemanusiaan lintas negara. Apresiasi terhadap bantuan, sekecil apapun nilainya, dinilai lebih mencerminkan semangat solidaritas dan persaudaraan regional. (*) 

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update