Notification

×

Iklan

Iklan

Gabah Langka di Selayar? Begini Temuan Mengejutkan Kodim dan Bulog!

Minggu, Maret 16, 2025 | 20.08 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-16T12:08:57Z

 

Personil Kodim 1415 Selayar bersama Bulog Unit Kolokolo lakukan peninjauan penggilingan padi di Kec. Pasimasunggu Kab. Kepulauan Selayar (Photo: Istimewa). 

Realitynews.web.id | SELAYAR – Peninjauan langsung yang dilakukan Kodim 1415/Selayar dan Bulog Unit Kolo-kolo di Kecamatan Pasimasunggu Timur, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu (15/03/2025), mengungkap fakta mengejutkan, banyak penggilingan padi di wilayah ini belum memenuhi standar sebagai mitra kerja Bulog. 


Tim yang dipimpin Kapten Inf Syamsuddin (Danramil 1415-02/Pasimasunggu), Sabaruddin (Kepala Bulog Unit Kolo-kolo), serta Indarwati (Ketua PPL Kecamatan Pasimasunggu Timur) menemukan bahwa mayoritas penggilingan padi masih berskala kecil tanpa fasilitas pengeringan atau lantai jemur. Akibatnya, petani kesulitan menjual gabah mereka langsung ke Bulog.  


Tak hanya itu, tim juga menemukan tren baru di kalangan petani Selayar: mereka lebih memilih menjual hasil panennya dalam bentuk beras untuk menutupi biaya produksi!  


Sebagian gabah juga disimpan sebagai cadangan untuk musim tanam berikutnya. Dampaknya, volume gabah yang bisa diserap Bulog semakin terbatas. 


Kodim 1415/Selayar tak tinggal diam. Kapten Inf Syamsuddin menegaskan bahwa TNI, khususnya Babinsa, akan terus mendampingi petani agar mereka mendapatkan harga terbaik.  


"Harga serap gabah oleh Bulog sesuai peraturan pemerintah adalah Rp 6.500 per kilogram. Kami akan memastikan petani tidak dirugikan tengkulak atau pihak yang mempermainkan harga saat musim panen," tegasnya.  


Pendampingan ini diharapkan dapat membantu petani memahami mekanisme penyerapan gabah oleh Bulog, meningkatkan kesejahteraan mereka, dan menjaga stabilitas harga beras di tingkat lokal.  


Kondisi ini menjadi alarm bagi semua pihak. Jika tak ada solusi, petani bisa semakin kesulitan, dan Bulog akan semakin sulit menyerap gabah. Langkah cepat diperlukan agar sistem distribusi padi di Selayar tetap berjalan lancar. (*) 



×
Berita Terbaru Update