Realitynews.web.id | KOLAKA, – PT PLN Indonesia Power resmi mengoperasikan pembangkit listrik terapung BMPP Nusantara II di Desa Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Pembangkit dengan kapasitas daya mampu 59,919 megawatt (MW) ini menjadi solusi inovatif dalam menjangkau wilayah dengan keterbatasan infrastruktur kelistrikan, khususnya di kawasan timur Indonesia.
Pengelolaan BMPP Nusantara II berada di bawah Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Tello. Kehadirannya di Kolaka tak hanya memperkuat sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel), tetapi juga mendukung kebutuhan energi untuk Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti industri smelter yang sedang berkembang pesat di wilayah tersebut.
Manager PLN IP UBP Tello, Hariady Bayu Aji, mengatakan bahwa pengoperasian pembangkit ini merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam mewujudkan kedaulatan energi.
“Kami memastikan setiap tahapan operasional dilakukan dengan standar tinggi, baik dari segi keandalan maupun efisiensi, demi menjaga kontinuitas listrik Sulbagsel,” ujar Hariady.
Desa Wolo yang sebelumnya mengalami keterbatasan pasokan listrik kini mulai merasakan manfaat langsung dari keberadaan BMPP Nusantara II.
Pembangkit terapung ini menopang kebutuhan rumah tangga, mendukung aktivitas pelaku usaha lokal, serta memperkuat sektor industri dan jasa di sekitar pelabuhan.
Hariady menambahkan, keberadaan pembangkit ini mendorong hadirnya investasi baru di daerah, membuka peluang kerja, dan mempercepat pembangunan infrastruktur yang sebelumnya sulit diwujudkan.
“Pembangkit ini tidak hanya mengalirkan listrik, tetapi juga membawa harapan dan perubahan nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
PLN Indonesia Power melalui BMPP Nusantara II menunjukkan komitmennya dalam menciptakan keadilan energi di seluruh pelosok negeri. Dengan kemampuan mobilitas dan adaptasi terhadap tantangan geografis, pembangkit ini menjadi simbol bahwa masa depan cerah bagi rakyat Indonesia bisa dimulai dari daerah yang dulu dianggap tertinggal. (*)