![]() |
Dandim 1415/Selayar, Letkol Czi Yudo Harianto tunjukkan tanah milik TNI Kodim 1415/selayar bekas tanah yang dikuasai PKI di Pulau Gusung (Photo: Tim/Realitynews.web.id) |
Danrem yang dikenal sebagai perwira TNI dengan minat tinggi terhadap sejarah, secara khusus ingin mengenal lebih dekat warisan sejarah lokal yang ada di Bumi Tanadoang Selayar.
Dalam kunjungan ke museum, Brigjen Andre didampingi oleh Dandim 1415/Selayar Letkol Czi Yudo Harianto, S.T., Camat Bontoharu, Andi Batara Gau, Ketua Persit Koorcab Rem 141/TP Ny. Yuli Tumbayyan, Ketua Persit KCK Dim 1415/Selayar Ny. dr. Marlin Yudo Harianto, serta sejumlah perwira dari jajaran Korem 141/Toddopuli dan Kodim 1415/Selayar.
Selama berada di museum, Brigjen Andre meninjau berbagai koleksi sejarah yang dipamerkan. Ia juga menerima penjelasan langsung dari Kepala UPD Museum Nekara, Ermawati, mengenai peninggalan prasejarah, masa kolonial Belanda dan VOC, perjuangan rakyat Selayar, hingga peristiwa-peristiwa penting dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Kepulauan Selayar.
“Saya baru pertama kali ke Selayar, dan saya sangat mengapresiasi upaya pelestarian sejarah yang dilakukan daerah ini. Museum ini cukup menarik dan terawat. Harapan saya, tempat ini bisa dimanfaatkan secara maksimal sebagai sarana belajar sejarah oleh anak-anak kita, dari tingkat TK hingga SMA,” ungkap Brigjen Andre kepada awak media.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara museum, Dinas Pendidikan, dan institusi TNI (Kodim 1415/Selayar) untuk menjadikan museum sebagai lokasi study tour guna menumbuhkan semangat kebangsaan dan nasionalisme generasi muda.
Lebih lanjut, dalam momen pertemuan tersebut, Dandim 1415/Selayar Letkol Yudo Harianto menunjukkan peta lokasi tanah milik Kodim Selayar yang berada di Pulau Gusung. Tanah tersebut memiliki nilai sejarah karena pernah dikuasai oleh kelompok Gerombolan PKI di masa lampau namun dapat direbut kembali dimasa itu.
“Saya juga baru mengetahui bahwa di Selayar pernah terjadi peristiwa perobekan bendera Belanda, kurang lebih satu minggu setelah insiden Hotel Yamato di Surabaya. Ini menandakan bahwa rakyat Selayar juga punya semangat perjuangan yang luar biasa dan itu harus terus dikenang,” ujar Danrem.
Sementara itu, Kepala UPTD Museum Nekara Disparbud Selayar, Ermawati, menyampaikan apresiasi atas kunjungan Danrem 141/Toddopuli beserta rombongan.
“Saya ucapkan terima kasih banyak atas kunjungan Pak Danrem ke Museum Nekara Selayar. Beliau telah mengapresiasi museum ini sebagai media pembelajaran sejarah bagi siswa, dan juga mengapresiasi perjuangan rakyat Selayar,” ujarnya.
Setelah kunjungan di museum, rombongan melanjutkan kegiatan ke Koramil 1415/02 Bontosikuyu sebagai bagian dari agenda kerja di wilayah Kepulauan Selayar. (Ar)