![]() |
Mutia Aulia Alif bersama Ibunya Marlina usai mengibarkan bendera Sang Merah Putih di detik-detik peringatan HUT ke-80 tahun 2025 di Kabupaten Kepulauan Selayar (Photo: Tim/realitynews.web.id) |
Siswi SMA Negeri 1 Benteng ini tumbuh tanpa kehadiran seorang ayah. Ia dibesarkan oleh ibunya, Marlina, S.Ak, seorang ASN yang bertugas sebagai bendahara Kecamatan Takabonerate. Meski hanya didampingi seorang ibu, Aulia mampu berkembang menjadi pribadi yang disiplin, tangguh, dan berprestasi.
“Saya merasa sangat bangga bisa berdiri di lapangan ini, mengibarkan Sang Merah Putih di hadapan ribuan orang. Semua berkat doa ibu, dukungan teman-teman, dan bimbingan pelatih yang selalu tegas dan disiplin,” tutur Aulia dengan mata berkaca-kaca.
Marlina, sang ibu, tak kuasa menyembunyikan rasa harunya saat melihat putri keduanya itu menjadi bagian dari Pasukan 45 A Paskibraka Kabupaten Kepulauan Selayar.
“Saya mendidik Mutia dengan apa adanya, hanya seorang diri. Tidak mudah, tapi hari ini saya bangga melihat anak saya bisa berdiri gagah mengibarkan bendera. Terima kasih kepada pemerintah daerah dan para pelatih yang telah membimbing dengan disiplin,” ungkap Marlina, terbata menahan tangis bahagia.
![]() |
Photo bersama para Pasukan pengibaran bendera merah putih (Paskibraka) dan pelatih pada peringatan hut ke-80 Republik Indonesia (Photo: Istimewa) |
Dalam perjalanan latihan Paskibraka, Aulia mengaku sangat terkesan pada sosok pelatihnya, Aiptu Faisal H, yang biasa dipanggil dengan sebutan ayah Al bapak dari Al Laafisa, menurutnya paling disiplin dan tegas.
“Pak Faisal itu tegas sekali, tidak pernah main-main saat melatih. Tapi justru dari ketegasan itulah kami belajar arti tanggung jawab, kekompakan, dan cinta tanah air,” jelasnya.
Kini, setelah sukses menjalankan tugas bersejarahnya, Aulia mulai menatap masa depan dengan cita-cita besar. Ia ingin menjadi Polisi Wanita (Polwan).
“Bagi saya, polwan adalah agen perubahan positif dalam tubuh Polri. Saya ingin melindungi perempuan dan anak-anak, serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ucap Aulia penuh keyakinan.
Momen sakral pengibaran bendera di Hari Kemerdekaan itu bukan hanya kebanggaan, tetapi juga pijakan awal bagi Aulia untuk terus melangkah mewujudkan mimpi. Dari seorang siswi yang tumbuh dalam asuhan ibu semata, kini namanya ikut berkibar bersama Sang Merah Putih di langit Selayar.
Penulis: Andi Rusman/realitynews.web.id