![]() |
Satgas Yonif 700/WYC melalui Pos Mayuberi mengajar di SD Mayuneri (Photo: Istrimewa) |
Dalam kegiatan tersebut, Pratu Annas turun langsung ke ruang kelas menjadi guru pengganti, mengajarkan materi pelajaran matematika kepada para siswa dengan penuh kesabaran dan kehangatan. Meski berseragam loreng dan membawa senyum khas prajurit, hari itu Pratu Annas menjadi “pahlawan pena” bagi anak-anak Papua yang haus akan ilmu.
Dengan metode belajar yang sederhana namun menarik, Pratu Annas berusaha menumbuhkan minat belajar dan kepercayaan diri siswa. Suasana kelas yang awalnya hening berubah menjadi riang penuh tawa, ketika para murid dengan semangat maju ke papan tulis menjawab soal-soal yang diberikan.
> “Bisa melihat anak-anak tersenyum sambil belajar adalah kebahagiaan tersendiri bagi kami. TNI tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga ikut menyiapkan masa depan mereka lewat pendidikan,” ujar Pratu Annas dengan penuh haru.
Sementara itu, Danpos Mayuberi, Lettu Inf Arif Natsir, mengungkapkan bahwa kegiatan tenaga pendidik ini merupakan bagian dari komitmen Satgas Yonif 700/WYC untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di daerah pedalaman Papua.
> “Pendidikan adalah pondasi masa depan bangsa. Kehadiran prajurit di sekolah bukan sekadar mengajar, tapi juga menanamkan semangat cinta tanah air, disiplin, dan rasa percaya diri kepada anak-anak. Kami ingin mereka tumbuh menjadi generasi Papua yang cerdas dan tangguh,” tuturnya.
Kegiatan sederhana ini mendapat sambutan hangat dari para guru dan warga sekitar yang merasa terbantu dengan kehadiran Satgas. Anak-anak pun tampak bangga, karena hari itu mereka belajar dari seorang prajurit yang tidak hanya gagah di medan tugas, tapi juga lembut hati saat memegang kapur tulis.
Melalui langkah kecil seperti ini, Satgas Yonif 700/WYC terus meneguhkan tekadnya: menyatu dengan rakyat, menjaga keamanan, dan menyalakan cahaya harapan di pelosok Tanah Papua. (*)