Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Reforma Agraria Antar ATR/BPN Raih Penghargaan Pembangunan Desa di CNN Indonesia Award 2025

Sabtu, November 01, 2025 | 23.04 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-01T15:04:53Z

 

Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan, hadir langsung menerima penghargaan CNN Indonesia Award 2025 (Photo: Istimewa) 


Realitynews.web.id | JAKARTA – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) kembali mencatat prestasi nasional. Melalui program inovatif Kampung Reforma Agraria, kementerian ini berhasil meraih penghargaan CNN Indonesia Award 2025 untuk kategori Rural Development & Regional Equity.


Penghargaan tersebut diserahkan dalam malam puncak CNN Indonesia Award yang digelar di Kuningan, Jakarta, pada Jumat (31/10/2025) malam.


Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan, hadir langsung menerima penghargaan tersebut. Ia menyampaikan apresiasi kepada CNN Indonesia dan mendedikasikan capaian itu untuk seluruh jajaran Kementerian ATR/BPN, baik di tingkat pusat maupun daerah.


“Penghargaan ini kami dedikasikan kepada seluruh jajaran Kementerian ATR/BPN atas kinerja dan pelayanan yang telah diberikan kepada masyarakat. Terima kasih kepada CNN Indonesia atas apresiasinya,” ujar Ossy Dermawan usai acara.


Dorong Pemerataan Ekonomi Melalui Reforma Agraria


Program *Kampung Reforma Agraria* dinilai menjadi model percontohan pengelolaan tanah yang berkeadilan, berkelanjutan, dan berdampak nyata bagi masyarakat desa. Melalui program ini, ATR/BPN tidak hanya melakukan redistribusi dan sertipikasi tanah, tetapi juga mendorong pemanfaatan lahan secara produktif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


“Reforma Agraria menjadi salah satu program prioritas kami untuk menyetarakan kepemilikan lahan dan memastikan lahan-lahan tersebut produktif,” jelas Ossy.


Transformasi Digital untuk Pelayanan Publik


Selain fokus pada pembangunan desa, Kementerian ATR/BPN juga terus mempercepat transformasi digital dalam layanan pertanahan dan tata ruang. Digitalisasi dinilai penting untuk meningkatkan efisiensi pelayanan sekaligus menekan potensi sengketa dan konflik agraria.


“Kami sedang melaksanakan transisi dari sistem analog ke digital. Jika proses ini berjalan baik, kami yakin bisa meminimalkan sengketa dan konflik pertanahan di seluruh Indonesia,” ungkapnya.


Ossy menegaskan, keberhasilan program digitalisasi dan reformasi pelayanan publik memerlukan dukungan masyarakat dan lembaga terkait.


“Kami berharap masyarakat terus memberikan dukungan dan kritik membangun agar pelayanan kami semakin cepat, transparan, dan bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutupnya. (*) 

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update