Notification

×

Iklan

Iklan

Tanaman Asal Indonesia Ini Disebut dalam Al-Quran, Diburu Bangsa Arab Sejak Ribuan Tahun

Minggu, Mei 04, 2025 | 10.18 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-04T02:19:31Z

Photo daun pohon Kamper (Dok: Lindungihutan) 

Realitynews.web.id | JAKARTA – Indonesia memang dikenal sebagai negeri yang kaya akan rempah-rempah dan tanaman herbal. Tapi tahukah Anda, ada satu tanaman langka dari Nusantara yang begitu diburu oleh bangsa Arab karena disebut dalam kitab suci Al-Quran?


Dalam Surat Al-Insan ayat 5, Allah berjanji bahwa orang-orang yang berbuat kebaikan akan diberi minuman dari gelas yang isinya bercampur dengan *air kafur*. Para ulama meyakini bahwa "air kafur" ini bukanlah kapur barus sintetis seperti yang kita kenal sekarang, melainkan berasal dari tanaman asli bernama *Dryobalanops aromatica*—sejenis pohon kamper yang tumbuh subur di hutan tropis Asia Tenggara.


Menariknya, tanaman ini tidak tumbuh di jazirah Arab. Karena itu, bangsa Arab pada masa lalu rela menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan tanaman ini—dan tujuan mereka adalah: Indonesia.


Jejak Kapur Barus di Tanah Barus, Sumatera

Seorang arkeolog bernama Edward McKinnon dalam bukunya *Ancient Fansur, Aceh's Atlantis* (2013) mengungkap bahwa bangsa Arab mengetahui pusat tanaman kamper berada di Sumatera, tepatnya di wilayah yang dulu disebut *Fansur*—kini dikenal sebagai Barus.


Fansur dikenal sebagai pelabuhan penting sejak abad pertama Masehi, bahkan disebut-sebut oleh ahli geografi Arab seperti Ibn Al-Faqih dan Ibn Sa’id al-Maghribi sebagai pusat penghasil kamper terbaik di dunia. Kapur barus asal Barus punya kualitas unggul, bahkan mengalahkan produk sejenis dari Malaya dan Kalimantan.


Tak heran, para pedagang Arab datang berbondong-bondong ke Barus. Mereka membawa kapal besar langsung dari Teluk Persia, melintasi Ceylon (Sri Lanka), dan mendarat di pantai barat Sumatera untuk membeli kamper yang bernilai tinggi di pasar internasional.


Barus: Titik Awal Masuknya Islam ke Indonesia?

Namun kedatangan mereka tidak hanya untuk berdagang. Banyak pedagang Arab yang akhirnya tinggal dan menetap di Barus. Dari sinilah Islam mulai diperkenalkan kepada penduduk lokal. Wilayah Barus, Lamri (Thobri), dan Haru menjadi titik awal penyebaran agama Islam di Nusantara.


Salah satu bukti tertua keberadaan Islam di Indonesia ditemukan di kompleks makam Mahligai, Barus—di mana terdapat nisan dengan tulisan Arab dari abad ke-7 Masehi.


Walau teori ini masih diperdebatkan oleh sejarawan, tak bisa dipungkiri bahwa peran pedagang Muslim sangat besar dalam membentuk jalur perdagangan internasional dan membawa pengaruh budaya serta agama ke tanah Indonesia.


Indonesia dan Dunia Arab: Terhubung Sejak Zaman Dahulu

Kisah tanaman kamper ini bukan sekadar cerita tentang perdagangan, tetapi juga menjadi pintu masuk interaksi budaya dan spiritual antara Indonesia dan dunia Arab. Siapa sangka, tanaman harum dari hutan Sumatera ini telah disebut dalam Al-Quran, dan menjadi alasan bangsa asing rela menempuh ribuan mil perjalanan demi mendapatkannya.


Indonesia, sejak ribuan tahun lalu, telah berdiri di peta dunia. Dan itu dimulai, salah satunya, dari sebatang pohon yang harum dan penuh berkah. (fsd/ar)


×
Berita Terbaru Update